"A Man can't make a mistake can't make anything"

Monday, 29 July 2013

Menentukan awal ramadhan ( 1 ramadhan dan 1 syawal) (lebaran) (idul fitri)/ (idul adha) tahun hijriah

Menentukan awal ramadhan ( 1 ramadhan dan 1 syawal) (lebaran) (idul fitri)/ (idul adha) tahun hijriah


Bilangan tahun hijriah mengikuti peredaran bulan (Qomariyah) sehingga penentuan awal bulan itu tergantung kepada muncul atau belumnya bulan diawal bulan tersebut, tentu saja munculnya awal bulan itu akan berbeda antara perhitungan dan yang memakai teknologi dengan cara melihat bulan secara langsung melihat bulan memakai mata, terutama didaerah atau negeri tertentu yang langitnya sering mendung (curah hujan tinggi) semacam indonesia, oleh karena itu di indonesia sering terjadi perbedaan apalagi di indonesia melihat bulan secara langsung lebih jelas jika diatas 2 derajat sehingga sering berbeda. Seharusnya dibuat persamaan sesuai dengan hadis yang mengatakan puasa itu digenapkan 30 hr jika tidak  melihat bulan, sehingga untuk daerah-daerah tertentu sering menjadi 30 hari karna sulit melihat bulan, sedangkan nabi selama hidupnya umumnya 29 hari dan hanya 1 kali 30 hari, jika melihat hadis diatas bolehkah kata melihat itu menggunakan ilmu dan teknologi bukankah kita punya satelit,observatorium ,program komputer atau hanya boleh pakai mata telanjang. Bila batas bulan yang lama dan bulan baru itu adalah garis nol jika dengan teknologi bisa ditentukan untuk mengetahui batas bulan baru sudah masuk maka dapat digunakan untuk kemaslahatan umat. Oleh karena itu di daerah indonesia ini yang dengan keadaan sulitnya melihat bulan dikarnakan curah hujan yang cukup tinggi maka hitunglah dengan perhitungan yang sesuai dengan perintah qurn dan  hadis nabi . seharusnya dua kaidah yang dipakai tidak saling dipertentangkan malah harus salaing melengkapi dan jalan tengahnya kita harus mengadop ilmu dan tehnologi.
Untuk itu kita bahas dulu kedua metoda dan dasar dasar kaidah yang dipakai