Awan Kumulonimbus (Cb) adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidak stabilan asmofer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus terutama dari kumulus congestus dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri. (wikipedia)
Proses terjadinya awan cumulus nimbus ( awan CB ) dalam
Al Quran terutama di surat An Nur ayat 43
Pada Ayat 41-45: Kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, fenomena
keimanan dan petunjuk di alam semesta dimana semua makhluk melakukan tasbih,
serta penjelasan tentang ‘kehidupan’ yang berasal dari satu materi, yaitu air.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ
بِمَا يَفْعَلُونَ (٤١) وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَإِلَى اللَّهِ
الْمَصِيرُ (٤٢) أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ
ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ
السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ
عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالأبْصَارِ (٤٣)يُقَلِّبُ اللَّهُ
اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لأولِي الأبْصَارِ (٤٤)وَاللَّهُ
خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ
مَنْ يَمْشِي عَلَى رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى أَرْبَعٍ يَخْلُقُ اللَّهُ
مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٤٥
Terjemah Surat An Nur Ayat 41-45
41. Tidaklah engkau
(Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang ada di langit dan di
bumi dan juga burung
yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh telah mengetahui (cara)
shalat dan tasbihnya. Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
42. Dan milik Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan hanya kepada
Allah-lah kembali (seluruh makhluk).
43. Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan
awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya
bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya , dan Dia (juga)
menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan
awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu
kepada siapa yang Dia kehendaki dan
dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir
menghilangkan penglihatan.
44. Allah mempergantikan malam dan
siang . Sungguh pada
yang demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan (yang tajam) .
45. Dan Allah telah menciptakan
semua jenis hewan dari air maka sebagian
ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian
berjalan dengan dua kaki sedang sebagian
(yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu .
Nabi Muhammad S A W ,Rosulullah 14 abad yang lalu telah bicara
tentang proses awan melalui wahyu Allah SWT pada surat tentang alam surat ke 24 An Nur ayat 41-45. Termasuk yang membahas tentang awan ayat ke 43. Maha Benar All0h dengan firmanNYA.
سبحان الله
ReplyDeleteMaha Suci الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى. dengan segala firman-Nya