TANGGAL 6 NOV 2012 USIAKU BERTAMBAH JADI JATAH SISA UMURKU BERKURANG

TANGGAL 6 NOV 2012 USIAKU BERTAMBAH JADI JATAH SISA UMURKU BERKURANG. AKU DILAHIRKAN DI KOTA KECIL SUMEDANG 45 KM TIMUR BANDUNG 6 NOVEMBER 1962 ,RASI BINTANGKU SCORPIO. BERARTI USIAKU SUDAH SETENGAH ABAD. IBUKU BACKGROUND GURU SEDANGKAN BAPAKU SEORANG SOLDADU ALIAS TENTARA ALIAS TNI AWAL AWAL PELAKU LONG MACH SILIWANGI KE JOGJA

SERI SEJARAH : PANGERAN KORNEL , PEMIMPIN SUMEDANG PEMBELA RAKYAT DAN BERANI MENENTANG PENJAJAH DEMI RAKYATNYA.

 Sekitar  300 tahun yang lalu ,tepatnya 12 maret 1811 , gubernur jenderal Hindia Belanda  Herman Wilem Daendels  yang sedang memerintahkan membuat jalan dari Anyer (ujung barat pulau jawa  hingga ujung timur pulau Jawa  yaitu Panarukan (kurang lebih 1000 kilometer) lebih jauh baca di http://herryyudha.com . Saat itu terjadi perlambatan pembuatan jalan di sebuah perbukitan batu (cadas) 9 KM sebelum Kota Sumedang . pengerjaan jalan terhambat karena bukit batu tersebut yang sulit ditembus dan curam. Banyak sudah rakyat Sumedang yang disuruh kerja paksa (pekerja RODI) bagaikan budak belian di tempat tersebut dan mereka banyak yang meninggal dunia karena penyakit dan kelaparan. Melihat keadaan tersebut seorang Pangeran S umedang  Kusumah Dinata tidak tega rakyatnya sengsara. Maka pada tanggal tersebut  sang pangeran, mendatangi Daendels. Daendels menyambut sang pangeran dan menyapa Apa kabar pangeran ? sambil menyodorkan tangan kanannya , tetapi pangeran sumedang tidak segera menyambutnya malah sang pangeran menyodorkan tangan kirinya . Daendels sangat terkejut baru kali ini ada seorang pribumi yang berani menghina dan mempermalukan dia.......tetapi sudah terlambat karena pangeran sumedang adalah ahli hikmah , kekuatan ilmunya diatas rata-rata. Sang pangeran langsung bisa menguasai alam bawah sadar  Daendels sehingga seorang Gubernur Jenderal langsung tekuk lutut dihadapan pangeran Sumedang, serta langsung mengsugesti/memerintah tuan Daendels serta  berkata : tuan Daendels rakyat sumedang  banyak yang mati karena ambisi tuan, membuat jalan itu bagus tetapi kalau tuan ingin berhasil tolong perhatikan pekerjanya. Tolong berikan makanan dan peralatan yang baik. Daendels tidak kuasa menantang mata sang pangeran , dia hanya bisa berucap:  iiiiya pangeran, baaik pangeran. Lalu sang pangeran melanjutkan sugestinya : Dan ingat tuan Daendels kenapa saya menyodorkan tangan kiri untuk salaman dengan tuan, karena tangan kanan saya pegang Keris bila tuan tidak mau menuruti nasehat saya maka sekarang juga keris ini akan merobek tubuh tuan. Sebaliknya bila tuan mau berubah memperlakukan pekerja dengan  baik maka saya akan memdukung
tuan membuat jalan                 .
 Babaiik  pangeran ..... hanya itu yang bisa diucapkan Daendels . seterusnya Daendels bengong dan terdiam begitupun para pengawal dan tentara  kompeni. Setelah beberapa lama  pangeran pergi  baru  Daendels tersadarkan, dan berkata : mana pangeran tadi? Pangeran itu  hebat dan berani. Kalo dia mau jadi penasehat saya akan saya berikan pangkat COLONEL . sejak saat itu sang pangeran dipanggil PANGERAN KORNEL  Sejak  peristiwa  itu Daendels memerintahkan supaya pekerja diperhatikan makanan dan peralatannya malah jumlah pekerja ditambah dari daerah lain, malah pasukan Zeni Belanda juga diturunkan sehingga jalan di cadas Pangeran bisa cepat ditembus dan diselesaikan.
 SEJAK SAAT itu daerah bukit batu serta jurang disebut CADAS PANGERAN.  Kalau anda lewat di ujung barat Cadas Pangeran maka akan melihat tugu ada dua orang yang lagi salaman yang satu pake tangan kiri (Kornel) yang satu lagi pake jubah salaman tangan kanan (Daendels).

Saya sebagai generasi penerus / keturunannya Pangeran Kornel tetap memelihara ilmu ilmu kasumedangan......yang mungkin nanti akan saya tulis di blog ini untuk melestarikan sampai generasi  yang akan datang.
 Sayang peristiwa istimewa ini luput dari para ahli sejarah. Di jawa barat  tidak terjadi perang besar ,saat pembuatan jalan Daendels karena gubernur jendral Daendels bisa dikendalikan dengan bijaksana ( di daerah lain banyak bentrokan / perang ).
Di  jawa barat penduduknya banyak  . luas jawa barat hampir sama dengan luas nedherland. Banyak orang jawa barat yang pintar ,arif serta bijaksana namun penulis perhatikan , dari pemerintahan ke pemerintahan orang jawa barat mulai terpingirkan (mungkin yang lain tidak memperhatikan) sehingga  kepemerintahan di kita sering labil dan mudah digoyang karena orang orang pinter,arif serta bijaksana yang notabene banyak di jawa barat tidak diikutsertakan secara optimal  dan proposional.
Dilain pihak juga banyak  orang jawa barat  yang sudah jadi pemimpin ,baik level lokal maupun nasional tidak ingat lagi pada rakyat kecil,  mereka sudah jadi egoistis, melupakan budaya asal  dan kemaruk , hanya mementingkan diri sendiri dan kelompoknya.
Kalau ingat sejarah  Majapahit juga sulit  menguasai Jawa Barat sampai terjadi peristiwa rekayasa di Bubat kisah putri Pitaloka. mangkanya di jawa barat tidak pernah ada daerah/jalan Majapahit,Gajah mada ataupun Hayam wuruk.  Sejarah juga mencatat Sultan Agung bisa menggempur batavia karena di bantu orang jawa barat,,,,,,,,kalau mau maju Indonesia jangan lupakan orang jawa barat yang baik,bukan orang jawa barat yang buruk/busuk .chauvinisme ? oh no, tentu saja tidak. bukankah segala sesuatu harus dimaximalkan dioptimalkan ,secara seimbang serta proposional dan profesional.    ini anjuran ..... percayalah padaku . mudah mudahan pemerintahan mendatang kedepan bisa memahami ini kalau mau stabil.

KORNEL ( PRINCE OF SUMEDANG ) , PEOPLE'S DEFENDER

Today, 300 years ago, exactly  March 12nd,1811, the Dutch East Indies governor general's Daendels Wilem Herman ordered to make the road from Anyer (the western tip of Java island to the eastern end of Java, Panarukan (about 1000 kilometers). As it happens slowdown in a hilly rock (rock) 9 KM before the City Sumedang. road works delayed because the rock is a difficult and steep. Many people have told Sumedang that forced labor (corvee labor) like a serf in place and they were many who died from disease and hunger. Seeing a state that Prince Regent Kusumah  Dinata not have the heart to the people miserable. So on that date the prince, met  Daendels .. Daendels : welcome greeted the prince and princes How are you? said, thrusting his right hand, but the prince did not immediately welcome Sumedang even the prince held out his left hand. Daendels was shocked the first time there is a native who dared to insult and humiliate him ....... but it was too late because the prince Sumedang is expert wisdom, the power of knowledge is above average. The prince instantly control of the subconscious mind so that a Governor-General Daendels directly Sumedang genuflection before the prince, as well as direct sugested / rules Daendels , and said  Daendels Sumedang people are dying because of your ambition, sir, make it a good way but if you were successful please pay attention to their workers. Please give good food and equipment. Daendels not challenge the power of the prince's eye, he can only say: iiiiya prince, yes sir prince . Then the prince went on sugestion: And why do I remember the master Daendels thrusting his left hand to shake hands with you, because your right hand Keris (traditional   -sword) when I hold the master did not want to follow my advice then now it will tear the body  lord. Conversely, if the Daendels would turn to treat workers well then I'll make your way suport . Baa  yes prince ..... only that which can be spoken Daendels.  Daendels so stunned and silent as are the guards and soldiers of the Company. After a while princes go home , Daendels awakened, and said: Where was the prince? Prince was great and brave. If he wants to be my advisor I will give the rank of COLONEL. since that time the prince was called PANGERAN KORNEL Since then ordered Daendels good workers instead of food and equipment plus the number of workers from other regions so that the path in the rock Prince can be penetrated and resolved quickly.

 Since when is the rock and the rock cliff called CADAS PANGERAN. If you pass in the west end of Princes Rock will see the monument there are two people who again shook the left-hand one  (Kornel) the other one  robe shook his right hand (Daendels). Me as the next generation / progeny Prince Kornel still maintain that the science of science :kasumedangan: ...... maybe later I will write in this blog to preserve to future generations. Unfortunately this special event escaped historians. In western Java is not a major war, while making way for the governor-general Daendels . Daendels can be controlled by the wise. many residents in western Java. west java area almost equal to the area netherland. Many people of western Java smart, wise and prudent, but the authors note, from administration to administration began to exclud west Javanese people in our government so often unstable and easily swayed because of the clever, wise and prudent that in fact many in the west Java is not included in an optimal and proportional. On the other hand too many western Java which has become a leader, both local and national level do not remember the little people, they're so selfish, forget the culture of origin and greedy, selfish and his group.If you remember the history of Majapahit was also difficult to control in West Java event Bubat Pitaloka tale princess. History also records  Sultan Agung can attack Batavia together with   western Java people,,,,,,,, if you want to get ahead do not forget the good people of western Java. This suggestion ..... trust me sir