PENUTUPAN LUKA LAPARATOMI YANG
KOTOR
AKIBAT PERITONITIS DIFUSE E.C. TYPHOID PERFORASI
DENGAN MENGGUNAKAN BENANG
SINTETIK ABSORBABLE
MONOFILAMENT
DI RSUD. ARJAWINANGUN, CIREBON,
JAWA BARAT
DI SUSUN OLEH:
Dr. HERRY SETYA YUDHA UTAMA, SpB, FInaCS, MHKes. ICS
www.dokterbedahherryyudha.com
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN
CIREBON – JAWA BARAT
INDONESIA
ABSTRACT
Telah
dilakukan penelitian selama 11 tahun mengenai penutupan luka laparatomi yang
kotor akibat peritonitis disfuse e.c. typhoid perforasi dengan menggunakan benang synthetic absorbable
monofilament di Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat,
Indonesia.
Didapat
96 kasus, dimana 50 kasus di jahit dengan Continous
Mass Closure tanpa diperkuat (Jenkins Metoda CMC) dan 46 kasus dijahit
dengan Continous Mass Closure diperkuat dengan Smead Jones
Metoda (CMCSJ)
Dari 50
pasien yang di jahit CMC, 7 (tujuh) orang pasien (14%) mengalami infeksi luka
operasai. 2 (dua) orang pasien (4%) mengalami Granuloma benang, 1 (satu) orang pasien
(2%) terjadi Hernia Incisional dan
tidak ada yang Burst Abdomen.
Dari 46
(empat puluh enam) orang pasien yang dijahit dengan CMCSJ ternyata, ada 10
(sepuluh) orang pasien (21,7%)yang mengalami Granuloma benang, tidak satu orang
pasien pun yang mengalami Hernia atau
pun Burst Abdomen.