PENDAHULUAN
Luka
bakar atau combustio merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh para
dokter. Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik, dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas
dan mortalitas yang tinggi. Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun
tinggi.1
Hal
ini disebabkan karena pada luka bakar terdapat keadaan sebagai berikut :
1.
terdapat
kuman dengan patogenitas tinggi.
2. terdapat
banyak jaringan mati.
3. mengeluarkan
banyak air, serum dan darah.
4. terbuka
untuk waktu yang lama (mudah terinfeksi dan terkena trauma).
5. memerlukan
jaringan untuk menutup.
Luka bakar yang
lebih luas dan dalam memerlukan perawatan lebih intensif dibandingkan luka
bakar yang hanya sedikit dan superfisial.1
Di Indonesia, luka bakar masih merupakan problem yang berat. Perawatan dan
rehabilitasinya masih sukar dan memerlukan ketekunan, biaya mahal, tenaga
terlatih dan terampil. Oleh karena itu, penanganan luka bakar lebih tepat
dikelola oleh suatu tim trauma yang terdiri dari spesialis bedah (bedah anak,
bedah plastik, bedah thoraks, bedah umum), perawat intensif, spesialis penyakit
dalam, ahli gizi, rehabilitasi medik, psikiatri, dan psikologi.2